Minggu, 27 Juni 2021

KRITIK DAN ESAI REVISUALISASI VIDEO CLIP MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA ANGKATAN 2014

 

KRITIK DAN ESAI REVISUALISASI VIDEO CLIP MAHASISWA UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA ANGKATAN 2014

 

          Lagu yang berjudul “Mama Papa Larang” dinyanyikan oleh Judika,Judika adalah seorang aktor, penyanyi dan Model Indonesia yang meraih kejuaraan Indonesian Idol ke-2. Dalam revisualisasi video clip mahasiswa angkatan 2014 Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, menggunakan lagu “Mama Papa Larang”. Tujuan pembuatan video tersebut salah satunya untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah “Kreativitas Sastra”.

          Jika dilihat dari segi cerita video, menceritakan seorang laki-laki yang sangat mencintai perempuannya. Setiap hari setiap saat selalu bersama dengan perempuannya yaitu kekasihnya. Segala aktivitas dilakukan berdua, namun perempuan ini sepertinya menjalankan hubungan pacaran yang diam-diam tidak terbuka dengan orang tua terutama ibunya. Bisa dilihat dari cuplikan video tersebut bahwa seorang laki-laki itu sedang mengantar perempuannya pulang, namun tidak diturunkan didepan rumah perempuan. Kemudian, jika hubungan percintaan sudah saling terbuka dengan orang tua seharusnya, setelah mengantarkan pulang kekasihnya laki-laki tersebut mematikan mesin motornya, turun dan bersalaman dengan orang tuanya mengucapkan terima kasih kepada orang tua telah mengizinkan anaknya untuk diperbolehkan keluar dengan laki-laki ini.

          Pada suatu hari saat perempuan ini berbincang-bincang dengan ibunya, ibunya mendengar suara telepon dari ponsel anaknya, hingga akhirnya ibu ini mengangkat telfon dari kekasih anaknya sampai terheran-heran. Keesokan harinya, ibu memberitahu kepada laki-laki ini untuk menjauhi anaknya.

          Namun, dalam video ini tidak diberi penjelasan mengapa orang tua dari perempuan ini tidak menyetujui hubungannya bisa dibilang tidak mendapatkan restu orang tua. Tidak merestui hubungan percintaan bisa melalui beberapa faktor yaitu dari segi fisik, harta, kepribadiannya, atau hal yang lainnya sehingga orang tua tidak memberikan restu. Dalam lirik lagu itu menyebutkan bahwa ada tokoh mama dan papa, namun di dalam video clip angkatan 2014 tidak memperlihatkan sebuah tokoh papa.

          Video clip dari mahasiswa angkatan 2014 ini, juga menceritakan sebuah perjuangan cinta yang luar biasa, meskipun sudah terlihat bahwa orang tua tidak menyetujui hubungannya laki-laki ini tetap akan membuktikan kepada orang tua dari kekasihnya, menunjukkan bahwa dia pantas untuk menjadi kekasih anaknya, membuktikkan bahwa cinta yang dia miliki melebihi apapun. Jadi, kalian yang telah mendapatkan restu orang tua jangan disia-siakan, karena orang yang tidak direstui dalam hubungan percintaan akan membutuhkan sebuah perjuangan besar maupun dari segi fisik,materi,sikap dll. Kemudian, biasakan terbuka,jujur kepada orang tua kita dalam hal apapun.

Rabu, 16 Juni 2021

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia Karya Taufiq Ismail

 

Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia

Karya Taufiq Ismail

 

I
Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga

Ke Wisconsin aku dapat beasiswa

Sembilan belas lima enam itulah tahunnya

Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia 


Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia

Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda

Sahabatku sekelas, Thomas Stone namanya,

Whitefish Bay kampung asalnya

Kagum dia pada revolusi Indonesia 


Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya

Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama

Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya

Dadaku busung jadi anak Indonesia


Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy

Dan mendapat Ph.D. dari Rice University

Dia sudah pensiun perwira tinggi dari U.S. Army

Dulu dadaku tegap bila aku berdiri

Mengapa sering benar aku merunduk kini 

 


II
Langit langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak

Hukum tak tegak, doyong berderak-derak

Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,

Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza

Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia

Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata

Dan kubenamkan topi baret di kepala

Malu aku jadi orang Indonesia.

III
Di negeriku, selingkuh birokrasi peringkatnya di dunia nomor

satu,


Di negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang

curang susah dicari tandingan, 


Di negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu

dan cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara

hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,


Di negeriku komisi pembelian alat-alat besar, alat-alat ringan,

senjata, pesawat tempur, kapal selam, kedele, terigu dan

peuyeum dipotong birokrasi lebih separuh masuk

kantung jas safari,


Di kedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak jenderal,

anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden,

menteri, jenderal, sekjen, dan dirjen sejati, agar

orangtua mereka bersenang hati,


Di negeriku penghitungan suara pemilihan umum sangat-

sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan besar-

besaran tanpa seujung rambut pun bersalah perasaan,


Di negeriku khotbah, surat kabar, majalah, buku dan

sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak

putus dilarang-larang,


Di negeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri pusat

belanja modal raksasa,


Di negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah,

ciumlah harum aroma mereka punya jenazah, sekarang

saja sementara mereka kalah, kelak perencana dan

pembunuh itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan

diinjak dan dilunyah lumat-lumat, 


Di negeriku keputusan pengadilan secara agak rahasia dan tidak

rahasia dapat ditawar dalam bentuk jual-beli, kabarnya

dengan sepotong SK suatu hari akan masuk Bursa Efek

Jakarta secara resmi,


Di negeriku rasa aman tak ada karena dua puluh pungutan, lima

belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,


Di negeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja,

fotokopi gosip dan fitnah bertebar disebar-sebar,


Di negeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi pertunjukan teror

penonton antarkota cuma karena sebagian sangat kecil

bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor

pertandingan yang disetujui bersama,


Di negeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala

Dunia demi keamanan antarbangsa, lagi pula Piala

Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena Cina,

India, Rusia dan kita tak turut serta, sehingga cukuplah

Indonesia jadi penonton lewat satelit saja,


Di negeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan rakyat

terang-terangan di Aceh, Tanjung Priuk, Lampung, Haur

Koneng, Nipah, Santa Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula

pembantahan terang-terangan yang merupakan dusta

terang-terangan di bawah cahaya surya terang-terangan,

dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai

saksi terang-terangan, 


Di negeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada, tapi dalam

kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di

tumpukan jerami selepas menuai padi.

IV
Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak

Hukum tak tegak, doyong berderak-derak

Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,

Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza

Berjalan aku di Dam, Champs Elysees dan Mesopotamia

Di sela khalayak aku berlindung di belakang hitam kacamata

Dan kubenamkan topi baret di kepala

Malu aku jadi orang Indonesia.


1998

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KRITIK DAN ESAI

            Dunia Sastra termasuk yang luas, Karya sastra merupakan dunia imajinasi yang memberikan makna tertentu kepada pembaca, karya sastra mampu membuat pembaca seolah-olah merasakan apa yang telah terjadi di dalam puisi tersebut. Karya sastra mampu mengajak pembaca berimajinasi sesuai dengan konteks yang dibaca. Seorang pengarang ketika menyuguhkan suatu karya sastra, pasti kata-kata itu mampu memberikan makna.  Suatu karya sastra akan tidak berdaya, jika tidak memiliki unsur seni. Karya sastra juga gambaran hasil rekaan seseorang dan menghasilkan kehidupan yang mewarnai sikap, latar belakang, dan keyakinan pengarang.

 

Kumpulan puisi “Malu (Aku) jadi Orang Indonesia” karya Taufiq Ismail merupakan catatan-catatan emosional zaman dengan gejolak politik dan sikap bangsa Indonesia. Jika di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau diambil dari hal menarik maka puisi ini dapat dikaitkan dengan kritik social. Dalam puisi ini suatu tanggapan yang diberikan pengarang terhadap permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Jadi, kritik sosial dalam kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) merupakan masalah sosial yang terekam oleh pengarang dan dituangkan dalam bentuk karya sastra. Dengan demikian, kritik sosial tersebut adalah permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

 

Faktor penyebab terjadinya kritik sosial dalam kumpulan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (MAJOI) Karya Taufiq Ismail, berkaitan erat dengan bentuk-bentuk kritik sosial tersebut. Puisi ini menceritakan tentang ketimpangan ekonomi dalam masyarakat, keberpihakan kebijakan pemerintah, dan militeristik yang dominan dalam pemerintahan. Oleh sebab itu, keberpihakan birokrasi pemerintahan pada kepentingan orang banyak akan dapat merugikan banyak pihak.

 

Kritik Sosial dalam puisi ini mengambarkan masalah kemiskinan dan lapangan pekerjaan, masalah kejahatan dan penangananya, dan masalah birokrasi politik, dan keamanan. Dari ketiga bentuk-bentuk kritik sosial tersebut, yang paling dominan adalah masalah kemiskinan dan birokrasi pemerintahan.

Minggu, 06 Juni 2021

Setan Banteng Karya Seno Gumira Ajidarma

 

Setan Banteng

Karya Seno Gumira Ajidarma

Cerpen yang berjudul “Setan Banteng” menceritakan pentingnya untuk memberikan sebuah pembelajaran kepada anak sejak dini atau  sejak kecil tentang sikap dan perilaku mereka menjadi pribadi yang lebih baik.

Cerpen ini juga menyampaikan pesan pentingnya untuk memberikan sebuah arahan terutama tentang sikap dan perilaku anak agar nantinya menjadi seorang yang terarah dan memiliki etika, tidak menjadi seseorang yang buta arah, menghalalkan seluruh usaha demi mendapatkan apa yang diinginkan meskipun usahanya salah atau tidak benar seperti sosok setan banteng yang tergambar dalam cerpen, setan banteng tidak akan mendengarkan, tidak akan menghiraukan seseorang yang disekelilingnya.

Setelah dibaca dan dipahami, cerpen Setan Banteng memiliki kosa kata, penggunaan kalimat yang cukup rumit. Sehingga, pembaca harus mengulang-ulang membacanya agar dapat mengetahui makna yang sesungguhya.

Setiap karya sastra pasti memiliki kelebihan, kelebihan itu bisa dijadikan ke unikan dalam cerpen. Dari segi Pendidikan, bisa dikaitkan bahwa pendidikan saat ini tidak tentang hanya belajar, memperhatikan, mendengarkan para guru. Namun, dalam pendidikan bisa terjadi perkelahian antar pelajar. Tidak melulu dengan teman satu sekolah, bahkan berbeda sekolah pun dapat memicu adanya perkelahian.

 

KRITIK DAN ESAI KUMPULAN CERPEN M. SHOIM ANWAR

  KRITIK DAN ESAI KUMPULAN CERPEN Karya: M. Shoim Anwar Dalam dunia sastra pada tanah air ini, nama M. Shoim Anwar siapa sih yang tida...