Minggu, 21 Maret 2021

BERPROSES DAN BEKERJA KERAS

 

Berproses dan Bekerja Keras

            Seperti nama di blog ini “Kehidupan Nyata” ya disini saya akan menceritakan pengalaman yang tidak pernah saya lupakan dalam kehidupan saya. Menjadi seseorang yang akan menjadi lebih baik atau lebih besar lagi tentu tidak mudah. Bukan hanya diangan-angan, namun juga membutuhkan dukungan kedua orang tua, bekerja keras untuk mencapai apa yang kita inginkan, dan tentunya selalu berdoa.

Dimulai dari TK kedua orang tua saya selalu mengikutkan saya dikegiatan seni. Seni bermacam-macam dan yang saya ikuti adalah seni tari . Awalnya diikutkan seni tari karena keluarga saya mencintai tari tradisonal, saya memang merasa nyaman diikutkan dalam sanggar tari karena saya merasa cocok dan memang bakat saya disini . Orang tua selalu mendukung jika ada kegiatan perlombaan tari apapun jenisnya selalu mendaftarkan saya untuk mengikuti perlombaan tersebut. Terkadang saya berpikir, apakah ada dana untuk lomba nanti? Dengan tegasnya mama berkata “Ikut saja siapa tau menjadi juara, apapun itu kalau untuk anakku akan selalu diusahakan ada”. Hatiku terasa tersentuh, kagum terhadap orang tua.

Setelah saya telaten mengikuti lomba tari, dan semakin ada peningkatan gerakan. Alhamdulillah saat saya SMP mulai menjadi pelatih tari disanggar tersebut, tidak mudah memang menjadi pelatih tari di usia yang masih dibilang usia labil. Harus mengontrol emosi kepada anak-anak sedangkan saya juga masih SMP . Saat saya menjadi pelatih tari mendapatkan uang transport atau mendapatkan gaji. Namun saya tidak melihat seberapa besar uangnya yang saya dapatkan dari sanggar karena yang penting adalah pengalaman, dan bagaimana caranya untuk menjadi seorang pelatih yang tegas, tetap santai, namun bisa menjadikan anak didik kita menjadi seseorang yang berprestasi .

Nah, pengalaman baru dimulai saat SMA. Saya mendapatkan tawaran untuk mengajar ekstra tari di salah satu TK Surabaya. Takut, cemas yang saya rasakan pada saat itu karena memulai dari hal baru yang tentunya karakter orang berbeda-beda. Tetapi orang tua saya selalu memberikan motivasi kepada saya bahwa saya harus bisa, harus mampu, jangan menyerah sebelum dicoba selama itu kegiatan yang Positif. Tidak disangka saya mendapatkan tawaran untuk mengajar di beberapa sekolah, Wah bisa dibayangkan ya betapa ribetnya? dan bagaimana cara saya untuk membagi waktu antara mengajar di sekolah, dan saya posisinya juga masih sekolah (SMA)? Jika dibayangkan memang terasa berat, dan tidak ada waktu untuk bermain dengan teman-teman sekolah. Dari situ saya tidak mengeluh karena saya menjalankannya dengan senang hati bisa bertemu dengan murid saya yang masih TK lucu-lucu, dan murid saya yang masih SMP. Setiap hari saya lalui dengan begitu senang .

Seiring berjalannya waktu saya sudah menjadi mahasiswa di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Disini saya  juga masih mengajar di beberapa sekolah. Mulai menyesuaikan jadwal kampus dan jadwal mengajar, sempat terbesit dipikiran dan sempat terucapkan bagaimana kalau saya berhenti untuk bekerja. Lagi, lagi dan lagi orang tua mendukung, memotivasi saya bahwa saya mampu. Baiklah dari sini saya bersemangat menjalankan keduanya. Nah, saat saya ada mata kuliah dikampus. Saya mendapatkan tawaran mengajar di salah satu SMP Negeri di Surabaya. Senang, terharu akhirnya saya mau dan mengajar tapi tetap kuliah juga . Dari sini saya merasakan berbagai pengalaman, pentingnya memanfaatkan waktu, dan pentingnya dukungan dari kedua orang tua untuk bisa mencapai hasil saat ini. Semoga kedepannya saya akan selalu membanggakan kedua orang tua, keluarga dan menjadi seseorang yang dapat memberikan aura positif ke siapapun itu . Jangan lupa bersyukur atas apa yang kamu punya saat ini ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KRITIK DAN ESAI KUMPULAN CERPEN M. SHOIM ANWAR

  KRITIK DAN ESAI KUMPULAN CERPEN Karya: M. Shoim Anwar Dalam dunia sastra pada tanah air ini, nama M. Shoim Anwar siapa sih yang tida...